Berita Pilihan

Selasa, 09 Sep 2025, 11:40:57 WIB - 24 | Ressy Raimonda S.Hum

LPPL Langkisau, Painan –Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan meluncurkan program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) untuk mendorong pemanfaatan lahan rumah tangga sebagai sumber pangan sehat dan bergizi. Program ini juga diharapkan mampu menekan angka stunting yang masih cukup tinggi di daerah tersebut.

Fungsional Dinas Pertanian Pessel, Fajar Firmansyah, S.P., dalam dialog di LPPL Langkisau FM, Senin (8/9/2025), menjelaskan bahwa P2B merupakan konsep pertanian dengan menanam sayur, buah, dan umbi-umbian di pekarangan rumah. “Manfaatnya tidak hanya untuk memenuhi gizi keluarga, tapi juga bisa menambah pendapatan masyarakat serta mendukung program makan bergizi gratis,” terangnya.

Tahun 2025, bantuan program ini diberikan kepada sejumlah kelompok tani di beberapa kecamatan. Tahap pertama difokuskan di Kecamatan Lunang dengan 15 kelompok, sementara tahap kedua menyasar Tarusan, Batang Kapas, IV Jurai, Lengayang, Linggo Sari Baganti, dan Ranah Pesisir. Bantuan berupa bibit hortikultura (cabai, pisang, tomat, buncis, jagung manis, caisim, kacang panjang, kangkung), ubi jalar, pupuk, serta sarana pengendalian hama dan peralatan tanam.

Staf Dinas Pertanian, Faulia Desi, menambahkan bahwa rendahnya konsumsi sayur dan buah menjadi salah satu masalah gizi di Pesisir Selatan. “Mayoritas masyarakat masih fokus pada perkebunan besar seperti sawit, sehingga lahan pekarangan tidak dimanfaatkan. Padahal dengan menanam sederhana, seperti cabai atau tomat di polybag, gizi keluarga bisa lebih terjamin,” ungkapnya.

Masyarakat Pesisir Selatan masih menghadapi rendahnya konsumsi sayur dan buah. Banyak pekarangan rumah tidak dimanfaatkan karena warga lebih fokus pada perkebunan besar, seperti sawit. Kesadaran menanam sayuran sederhana di rumah, seperti cabai, tomat, dan kangkung, juga masih minim.

Kondisi ini berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak berisiko mengalami stunting, tubuh kurus, daya tangkap rendah, mudah terserang penyakit, bahkan menghadapi kemungkinan kematian dini. Hal ini tentu mengancam kualitas generasi muda di masa depan.

Untuk menjawab persoalan tersebut, Dinas Pertanian Pesisir Selatan menjalankan program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B). Bantuan berupa bibit, pupuk, dan sarana tanam mulai didistribusikan September–Oktober 2025. Penanaman dilakukan di pekarangan rumah atau lahan kelompok (demplot) agar lebih mudah dipantau. Program ini diharapkan berkelanjutan, sehingga mampu memenuhi gizi keluarga sekaligus menopang ekonomi lokal.

“Selain untuk kebutuhan keluarga, hasil panen juga bisa dijual ke pusat makan bergizi gratis yang saat ini sedang berjalan, sehingga memberi nilai tambah ekonomi bagi kelompok tani,” kata Fajar.

Program ini diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan yang mampu memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Pesisir Selatan.

---

Video Terkait :

---