Berita Pilihan
Dorong Gizi Keluarga, Pesisir Selatan Gencarkan Konsumsi Pangan Lokal B2SA

Kamis, 03 Jul 2025, 15:44:11 WIB - 29 | Ressy Raimonda S.Hum
LPPL Langkisau, Painan -
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan terus memperkuat upaya percepatan penurunan stunting melalui edukasi dan penguatan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA). Dalam talkshow Gaung Pasisie di LPPL Radio Langkisau FM, Rabu (3/7), Dinas Perikanan dan Pangan menekankan pentingnya pangan lokal sebagai solusi untuk ketahanan gizi keluarga.
Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, Kasril, S.H., menyampaikan bahwa masyarakat Pesisir Selatan sangat berpotensi untuk memenuhi kebutuhan gizi dari hasil bumi dan laut sendiri.“Kita punya laut yang kaya akan ikan, lahan subur untuk sayur, dan hasil ternak yang melimpah. Tapi semua itu butuh kesadaran dan perhatian dari keluarga, terutama ibu, dalam pola asuh dan pola makan,” ujarnya.
Data tahun 2024 mencatat bahwa angka konsumsi energi masyarakat Pesisir Selatan mencapai 2.040 kkal (97% dari standar nasional), dan konsumsi protein sekitar 67%, hampir setara rata-rata nasional. Namun, angka stunting masih cukup tinggi yakni 28,9%. Ini menjadi tantangan besar dalam pembangunan sumber daya manusia di daerah tersebut. Aspatuti S.Pt, Analis Ketahanan Pangan DPP Pessel, menambahkan bahwa konsep B2SA tak hanya soal kandungan gizi, tapi juga keamanan makanan.“Aman berarti bebas dari bahan berbahaya seperti pewarna sintetis, pengawet, atau pestisida. Kita dorong masyarakat hindari makanan kemasan yang berisiko, terutama untuk anak-anak,” jelasnya.
Pemerintah melalui Dinas Perikanan dan Pangan telah meluncurkan sejumlah program intervensi, di antaranya:
1. Pemanfaatan pekarangan rumah dengan pemberian bibit sayuran dan ternak ayam di daerah seperti Tarusan dan Lakitan Timur.
2. Edukasi dan demo masak bersama Tim Penggerak PKK di Nagari Lakitan Timur dan Kampung Panasuhan.
3. Rumah Pangan B2SA hasil kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, sebagai pusat produksi dan promosi pangan lokal.
Selain itu, masyarakat juga diajak untuk mengurangi ketergantungan terhadap nasi dan mulai melakukan diversifikasi sumber karbohidrat seperti ubi, talas, dan jagung, yang juga kaya serat dan mudah dibudidayakan.
Dalam sesi diskusi, kedua narasumber menggarisbawahi pentingnya pola asuh keluarga, terutama dalam hal disiplin makan, perhatian terhadap balita, serta pentingnya pemberian ASI eksklusif hingga usia dua tahun.“Stunting bukan semata soal ekonomi, tapi perhatian dan kedisiplinan orang tua. Kalau jam makan teratur, gizi meskipun sederhana tetap bisa cukup,” terang Kasril.
Diharapkan ke depan, melalui sinergi antar OPD, kader PKK, dan dukungan masyarakat, angka stunting di Kabupaten Pesisir Selatan dapat ditekan secara signifikan, serta membentuk generasi yang sehat dan cerdas.
12 Sep 2025 09:47:30 WIB DPMPTSP Pesisir Selatan Dorong Pelaku Usaha Urus PBU 24 ~ Ressy Raimonda S.Hum |
12 Sep 2025 09:38:22 WIB Disdukcapil Pesisir Selatan Luncurkan Layanan Online Sidalimas 18 ~ Ressy Raimonda S.Hum |
09 Sep 2025 11:40:57 WIB Dinas Pertanian Dorong Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Pangan Sehat 25 ~ Ressy Raimonda S.Hum |
09 Sep 2025 11:32:10 WIB Gerakan Sadar Pencatatan Nikah, Upaya Cegah Kerugian Akibat Nikah Siri 15 ~ Ressy Raimonda S.Hum |
01 Sep 2025 10:06:09 WIB Karhutla Dekati Permukiman, Damkar Pessel Imbau Warga Jangan Bakar Lahan 21 ~ Ressy Raimonda S.Hum |
01 Sep 2025 09:51:27 WIB Tingkat Kemiskinan di Pesisir Selatan Masih Tinggi, BPS Dorong Data Akurat untuk Kebijakan Tepat 29 ~ Ressy Raimonda S.Hum |
28 Agu 2025 15:15:27 WIB Keterbatasan Bukan Halangan, Siswi SLBN 1 Painan Ukir Prestasi di Tingkat Provinsi 29 ~ Ressy Raimonda S.Hum |
28 Agu 2025 15:03:37 WIB Pesisir Selatan Perkuat Layanan Antenatal Care untuk Cegah Kematian Ibu dan Bayi 23 ~ Ressy Raimonda S.Hum |
STATISTIK PENGUJUNG
0 Pengunjung Hari ini | 0 Pengunjung Kemarin | 44,189 Semua Pengunjung | 86,992 Total Kunjungan | 216.73.216.180, IP Address Anda