Berita Pilihan

Kamis, 05 Mar 2020, 08:47:00 WIB - 217 | Succy Febriani, S.Pd.

Painan – Seperti biasa dalam program Gaung Pasisie hadir perwakilan OPD dilingkungan Pesisir Selatan. Pada Senin (2/3) Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukinan dan Pertanahan Ir. Febrianes, MT. Kabid Perumahan Rakyat Fionna Mirzal, ST. MSI serta Kasi Penyediaan dan Pelaksanaan Perumahan Edruspardi, ST. hadir sebagai narasumber yang membahas mengenai rehab rumah tidak layak huni di Pesisir Selatan.

Fionna Mirzal, ST. MSI menyatakan bahwa di Pesisir Selatan tahun 2018 terdapat 1987 rumah tidak layak huni dan 6992 masyarakat yang menumpang hidup. Ia menambahkan bahwa rumah yang tidak layak huni adalah rumah yang tidak memiliki kriteria layak huni. Rumah layak huni yaitu rumah yang memiliki kriteria berdasarkan kelayakan. Kelayakan pertama yaitu dari keselamatan bangunan, kedua kecukupan ruang dan ketiga layak akan kesehatan penghuni rumah yang terbagi atas dua kategori yaitu kecukupan sanitasi dan pencahayaan serta penerangan. Sasaran dari rehab rumah tidak layak huni ini adalah masyarakat yang telah memiliki hak atas tanah dan memiliki surat-surat ketetapan.

“Untuk tahun 2019 telah dilakukan rehab 5141 rumah di Pesisir Selatan dan untuk tahun 2020 ini direncanakan 50 rumah akan direhab dan 90 perbaikan sanitasi yang dananya bersumber dari APBD. Dari APBN yang masih menunggu persetujuan dari kementerian adalah 2000 rumah yang akan direhab yang mana rehab itu akan tersebar diseluruh kecamatan yang ada di Pesisir Selatan.” ujar Fionna Mirzal, ST. MSI.

“Saya menghimbau masyarakat Pesisir Selatan untuk rumah sehat dimana rumah sehat tersedia air bersih, tersedia kamar mandi dan jamban, tersedia tempat penyaluran limbah, tersedia septic tank, tidak padat penghuni, tersedia pencahayaan yang cukup dan bangunan yang kokoh” ujar Ir. Febrianes, MT.

---